MEMPERLAMBAT TERJADINYA DEGENERATIF TUBUH DENGAN OLAHRAGA

 

MEMPERLAMBAT TERJADINYA DEGENERATIF TUBUH DENGAN OLAHRAGA

sumber pic : freepik
Penyakit degeneratif merupakan terjadinya penurunan fungsi tubuh manusia yang tidak sekuat pada kondisi prima. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, asupan makanan, umur, dan olahraga. Semakin bertambahnya umur maka semakin tinggi juga seseorang mengalami penyakit degeneratif. Berikut contoh penyakit degeneratif yang sering dialami dengan bertambahnya usia seseorang.

a.       Penyakit kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah sekitar. Ketika seseorang memasuki usia lansia akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan otot jantung yang melemah sehingga oksigen yang dapat dikonsumsi menurun.

b.      Masalah pada endokrin

Endokrin merupakan sekresi internal yang berkaitan dengan hormon. Selain itu sistem endokrin terdiri dari kelenjar dan organ seperti pankreas, adrenal, pituitari, tiroid, ovarium, dan testis. Sistem ini mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, fungsi seksual, dan suasana hati. Ketika endokrin mengalami masalah maka bagian hormon tertentu akan tidak merespon sebagaiman mestinya.

c.       Neoplasma

Neoplasma merupakan nama lain dari tumor, yaitu munculnya benjolan yang tumbuh akibat sel-sel membelah dan tumbuh secara berlebihan di dalam tubuh. Neoplasma bisa bersifat ganas dan jinak. Jika neoplasma bersifat ganas maka itu merupakan kanker karena perkembangan sel tidak terkendali, menyebar dan merusak jaringan sehat disekitarnya.

d.      Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang menandakan pengeroposan tulang karena bertambahnya umur. Hal ini yang membuat banyak lansia memiliki tubuh yang bungkuk.

e.       Obesitas

Obesitas adalah penyakit dengan berat badan berlebih. Hal ini dapat diketahui dengan cara menghitung IMT seseorang. Obseitas disebabkan karena gaya hidup yang kurang aktif sehingga tubuh jarang membakar lemak atau kalori yang terdapat di dalam tubuh. Semakin bertambah umurnya seseorang maka akan semakin orang tersebut jarang menggunakan tubuhnya untuk bergerak sehingga menyebabkan lansia rentan terkena penyakit obesitas.

f.        Hipertensi

Hipertensi merupakan kondisi tubuh seseorang mengalami tekanan darah berada diangka 130/80 mmHG atau lebih. Hipertensi jika ditangan dapat mengakibatkan penyakit yang lebih parah seperti gagal jantung, ginjal, dan stroke. Menurut Depkes dalam (Hermawan, dan Fahrun, 2017) mengatakan, Prevalensi hipertensi di Indonesia untuk penduduk berumur diatas 25 tahun adalah 8,3%, dengan prevalensi laki-laki sebesar 12,2% dan perempuan 15,5%. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Depkes (Riskesdas) 2013, sekitar 76% kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%.

            Ketika seseorang terbiasa dengan berolahraga sejak dini, remaja, maupun dewasa maka mereka akan memiliki tubuh yang terlatih sehingga memperlambat tubuh orang tersebut terjadinya degeneratif. Pada saaat melakukan olahraga aerob seperti senam, joging, dan jalan kaki maka metabolisme dalam tubuh akan berlangsung sehingga terjdainya pembakaran simpanan lemak, karbohidrat, dan sebagian kecil dari simpanan protein yang ada didalam tubuh sehingga memperlambat terjadinya penyakit degeneratif ataupun menjadikan tubuh lansia menjadi lebih sehat. Menurut Hermawan dan Fahrun (2017) dalam penelitiannya terkait pengaruh senam terhadap tekanan darah lansia di Panti Wreda Darma Bhakti menunjukan nilai rata-rata tekanan darah sistol pre test (151,463) lebih tinggi dibandingkan rata-rata tekanan darah sistol post test (130,36 ) sehingga disimpulkan pemberian intervensi senam hipertensi berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistol responden. Selain itu jalan kaki dapat menurunkan resiko seperti stroke, diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit respirasi.

Sumber :

Hermawan, T., Fahrun, N. R. 2017. Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi di Panti Wreda Darma Bhakti Kelurahan Pajang Surakata. Jurnal Kesehatan. Vol.10/No.1/Juni.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi Dismenore dengan Olahraga

ATASI KESEHATAN MENTAL DENGAN OLAHRAGA